Kamis, 26 Juni 2014

Landasan Teknologi Pendidikan

Pengertian Teknologi Pendidikan

Konsep teknologi pendidikan telah berkembang dari tahun ke tahun, dan konsep tersebut terus berkembang hingga sekarang. Oleh karena itu, konsep teknologi pendidikan saat ini merupakan konsep sementara, sebuah potret waktu. Dalam konsep saat ini, teknologi pendidikan bisa didefinisikan sebagai konsep abstrak atau sebagiai bidang praktek. Yang pertama, definisi konsep adalah sebagai berikut:
   
      (Educational technology is the study and ethical practice of facilitating learning and improving performance by creating, using, and managing appropriate technological processes and resources).

      Teknologi pendidikan adalah kajian dan praktik yang berlandaskan etika dalam menfasilitasi belajar dan meningkatkan kinerja melalui penciptaan, penggunaan, dan pengelolaan pelbagai proses dan sumber teknologi yang tepat.

Unsur-unsur Teknologi Pendidikan
Setiap unsur-unsur utama yang digunakan dalam definisi akan didiskusikan seperti arti yang dimaksud dalam konteks definisi.

 Study (Kajian)
      Pemahaman teoretis dari teknologi pendidikan seta praktek memerlukan pembentukan pengetahuan dan perbaikan secara terus-menerus melalui penelitian dan praktek reflektif (berfikir) yang dicakup dalam istilah study.
      Study mengacu pada pangumpulan informasi dan analisis terhadap konsep-konsep tradisional penelitian. Penelitian disini termasuk penelitian kualitatif dan penelitian kuantitatif serta bentuk-bentuk lain dari inquiri disiplin seperti teori, analisis filosofis, penyelidikan historis, proyek-proyek pembangunan, analisis kesalahan, analisis sistem, dan evaluasi. Secara tradisional, penelitian merupakan sebuah generator ide-ide baru dan proses evaluative untuk membantu memperbaiki praktek. Penelitian dalam teknologi pendidikan telah berkembang dari penyelidikan yang mencoba untuk membuktikan bahwa media dan teknologi merupakan alat-alat yang efektif untuk belajar, pemeriksaan-pemeriksaan yang dirumuskan untuk memeriksa penerapan proses dan teknologi yang tepat untuk peningkatan pembelajaran.

       Hal yang penting untuk penelitian baru dalam teknologi pendidikan adalah penggunaan lingkungan otentik, suara dari pelaksana dan pengguna teknologi pendidikan serta peneliti teknologi pendidikan. Yang melekat dalam kata research (penelitian) adalah mencakup proses yang berulang-ulang. Penelitian mencoba untuk menyelesaikan masalah dengan meneliti solusi-solusi permasalahan tersebut. Tentu saja, ide praktek berfikir dan inkuiri berdasarkan pengaturan otentik merupakan perspektif yang bernilai dalam penelitian. Pelaksana reflektif teknologi pendidikan mempertimbangkan masalah-masalah yang ada di lingkungan mereka (contohnya masalah belajar siswa) dan mencoba untuk menyelesaikan masalah dengan perubahan dalam praktek, baik berdasarkan hasil penelitian dan pengalaman professional. Refleksi pada proses ini mengarah pada perubahan dalam solusi dan usaha-usaha selanjutnya untuk mengidentifikasi dan menyelesaikan masalah yang ada di lingkungan, sebuah siklus proses/refleksi yang dapat mengarah pada perbaikan praktek (Schon, 1990).

      Letak masalah inquiry dalam teknologi pendidikan saat ini sering ditentukan oleh masuknya teknologi baru dalam praktek pendidikan. Sejarah dalam lapangan menunjukkan banyaknya program penelitian yang dimulai dengan adanya perhatian terhadap munculnya teknologi baru, meneliti bagaimana cara terbaik dalam merancang, mengembangkan, menggunakan, dan mengatur produk-produk teknologi baru.
 Namun, baru-baru ini program penyelidikan dalam teknologi pendidikan telah dipengaruhi oleh pertumbuhan dan perubahan di posisi teoritis utama dalam teori belajar, manajemen informasi, dan bidang-bidang sejenis lainnya.

      Dari keterangan diatas dapat disimpulkan bahwa istilah studi merujuk pada pemaknaan studi sebagai usaha untuk mengumpulkan informasi dan menganalisisnya melebihi pelaksanaan riset yang tradisional, mencakup kajian-kajian kualitatif dan kuantitatif untuk mendalami teori, kajian filsafat, pengkajian historik, pengembangan projek, kesalahan analisis, analisa sistem, dan penilaian. Studi dalam teknologi pendidikan telah berkembang terutama dalam kaitannya dengan pengembangan model pembelajaran, efektifitas kedudukan media dan teknologi dalam pelaksanaan pembelajaran, dam penerapan teknologi dalam perbaikan belajar.

      Kajian mutakhir banyak difokuskan pada penempatan posisi teori belajar, managemen informasi, dan perkembangan pemanfaatan teknologi untuk memecahkan masalah belajar yang dihadapi peserta didik. Istilah studi dalam definisi tersebut pada hakekatnya ditujukan untuk memberi kemudahan belajar dan perbaikan kinerja belajar peserta didik melalui kegiatan belajar yang memanfaatkan sumber belajar yang tepat.

Ethical Practice (Etika Praktek)
      Teknologi pendidikan telah lama memiliki kode etik. Komite etik AECT telah aktif mendefinisikan standar etik lapangan dan memberikan contoh-contoh kasus untuk mendiskusikan dan memahami maksud etika praktek. Sebenarnya, menurut komite AECT, perhatian masyarakat akhir-akhir ini terhadap penggunaan etika media massa dan terhadap kekayaan intelektual telah ditujukan untuk bidang teknologi pendidikan.
 
     Telah ada peningkatan dan perhatian terhadap masalah-masalah etik dalam teknologi pendidikan. Etik bukan hanya peraturan-peraturan atau harapan-harapan, tetapi etik merupakan sebuah dasar untuk melakukan praktek. Sebenarnya, etika praktek bukanlah kumpulan harapan, batasan ataupun hukum-hukum baru, etika praktek merupakan sebuah pendekatan atau gagasan untuk bekerja. Definisi sekarang mempertimbangkan praktek etik penting untuk kesuksesan professional, tanpa pertimbangan etik, sukses tidak mungkin.  Etika kontemporer menugaskan para teknolog pendidikan untuk memperhatikan peserta didik, lingkungan belajar, kebutuhan, masyarakat ketika mengembangkan praktek.

     Kode etik AECT dibagi menjadi tiga kategori yaitu komitment kepada individu, seperti perlindungan terhadap hak mengakses materi dan usaha untuk melindungi kesehatan dan keselamatan professional; komitment kepada masyarakat, seperti pernyataan jujur publik berhubungan dengan masalah-masalah pendidikan, praktek yang jujur dan merata dengan memberikan pelayanan kepada profesi; dan komitment kepada profesi, seperti peningkatan pengetahuan dan kecakapan professional dan memberikan penghargaan yang tepat untuk pekerjaan serta ide-ide yang dipublikasikan.

      Masing-masing tiga bidang utama tersebut telah mencatat beberapa komitmen yang membantu menginformasikan pendidikan teknologi professional yang berhubungan dengan tindakan-tindakan yang tepat, tanpa mamperhatikan kontek ataupun perannya. Pertimbangan diberikan untuk mereka yang bekerja sebagai peneliti, professor, consultan, designer (perancang), pimpinan sumber-sumber belajar, sebagai contoh untuk membantu membentuk perilaku professional mereka dan etika perilaku.

Facilitating (memfasilitasi)
      Perubahan pandangan dalam istruksi dan belajar yang tercermin dalam teori pembelajaran konstruktif dan kognitif telah menimbulkan asumsi tentang hubungan antara istruksi dan belajar. Definisi yang sebelumya menggambarkan sebuah hubungan sebab akibat yang langsung antara intervensi instruksional dan belajar. Misalnya, definisi AECT formal yang pertama (Ely, 1963) disebut “design and penggunaan pesan yang mengendalikan proses pembelajaran.” Definisi yang selanjutnya kurang begitu jelas, namun menunjukkan sebuah hubungan langsung secara keseluruhan antara instruksi yang dirancang dan disampaikan dengan baik dan pembelajaran efektif.

      Dengan pergeseran paradigm terakhir dalam teori belajar menyebabkan munculnya pengakuan yang lebih besar tentang peran peserta didik sebagai seorang konstruktor pengetahuan bukan penerima pengetahuan. Dengan pengakuan tanggung jawab dan kepemilikan peserta didik ini membuat peran teknologi bersifat lebih fasilitatif daripada hanya pengendali (to control).
Selain itu, ketika tujuan belajar di sekolah, kampus, dan organisasi-organisasi lain bergeser kearah yang lebih dalam, lingkungan belajar harus menjadi lebih imersif dan otentik. Dalam lingkungan ini, kunci utama teknologi tidak banyak untuk menyampaikan informasi dan memberikan latihan dan praktek (mengontrol pembelajaran), namun untuk memberi ruang masalah dan alat untuk menyelidikinya (mendukung proses belajar). Teknologi pendidikan lebih digunakan untuk memfasilitasi belajar dari pada untuk menyebabkan atau mengendalikan belajar, oleh kerena itu, teknologi pendidikan dapat membantu menciptakan lingkungan yang membuat proses belajar lebih mudah berlangsung.
Memfasilitasi meliputi merancang lingkungan, mengorganisasikan sumber-sumber, dan menyediakan peralatan yang kondusif untuk mendukung proses pembelajaran sesuai kebutuhan, efektif, efisien dan menarik. Peristiwa belajar dapat terjadi secara tatap muka atau lewat dunia maya, seperti microworld dan pendidikan jarak jauh.

Learning (belajar)
     Istilah learning tidak mengandung arti seperti apa yang dikonotasikan 40 tahun yang lalu ketika pertama kali definisi AECT dikembangkan.  Ada kesadaran perbedaan yang tinggi antara sekedar penyimpanan informasi untuk tujuan pengujian dan perolehan pengetahuan, ketrampilan, dan sikap yang digunakan diluar kelas.

    Salah satu unsur kritis design pembelajaran adalah untuk mengIdentifikasi tugas-tugas belajar dan memilih metode penilaian untuk mengukur pencapaian. Tugas-tugas belajar dapat dikategorikan menurut berbagai taksonomi. Salah satu tipe belajar yang disarankan oleh Perkins (1992), adalah penyimpanan informasi. Di sekolah dan perguruan tinggi, belajar bisa dinilai dengan alat-alat test (pensil dan kertas) yang perlu disimpan. Unit pembelajaran berbasis computer (seperti dalam system pembelajaran terintegrasi) dapat memasukkan tes multiple-choice, matching (pencocokan), dan tes dengan jawaban singkat sebanding dengan tes yang menggunakan kertas dan pensil.

     Tujuan belajar bisa meliputi pemahaman serta daya ingat dalam belajar. Penilaian yang memerlukan penyelesaian masalah bisa membuka jalan adanya pemahaman dalam belajar. Berbagai bentuk penilaian lebih menantang bagi para perencana karena mereka lebih intensive dalam menyusun dan mengevaluasi.
Improving (Meningkatkan)

     Untuk sebuah bidang yang mengklaim dukungan publik harus bisa membuat argumen yang masuk akal untuk menawarkan beberapa keuntungan kepada publik. Argumen itu harus memberikan cara yang unggul untuk mencapai beberapa tujuan yang berharga. Misalnya, koki yang mengklaim menjadi seorang kuliner professional, mereka harus bisa menyajikan makanan yang lebih baik dari mereka yang bukan spesialis dalam bidang masakan, lebih menarik, lebih aman, lebih bernutrisi, lebih cepat dalam mempersiapkan, dan lainnya.  Dalam hal teknologi pendidikan, meningkatkan kinerja sering mensyaratkan keefektifan, yaitu suatu proses untuk membuat produk berkualitas, perubahan dalam kemampuan terbawa dalam penerapan dunia nyata.

    Efektif sering kali berdampak pada efisiensi, yaitu hasil yang dicapai dengan penggunaan waktu, tenaga, dan biaya seminim mungkin. Namun apa yang dimaksud dengan efisien sangatlah tergantung pada tujuan yang hendak dicapai. Jika anda ingin mengemudi dari San Fransisco ke Los Angeles dalam waktu yang paling singkat, Interstate Highway 5 merupakan jalan yang paling efisien. Namun, jika tujuan anda sesungguhnya adalah untuk melihat pemandangan laut selama perjalanan, State Highway 1 yang dipenuhi dengan hembusan angin sepanjang pantai, akan menjadi lebih efisien.

     Demikian juga, perancang/perencana pembelajaran mungkin tidak setuju pada suatu metode pembelajaran jika mereka tidak memiliki tujuan pembelajaran yang sama. Untuk sebagian besar, gerakan pengembangan instruksional secara sistematis telah didorong oleh perhatian terhadap efisiensi. Hal ini untuk membantu pelajar mencapai tujuan yang ditetapkan sebelumnya yang diukur oleh penilaian-penilaian yang objective.

     Konsep efisiensi digambarkan secara berbeda dalam pendekatan kostruktifis. Dalam pendekatan ini, perencana/perancang pembelajaran lebih menekankan pada daya tarik instruksi dan pada sejauh mana siswa di berdayakan untuk memilih tujuan dan jalan mereka sendiri dalam belajar. mereka lebih suka mengukur kesuksesan dalam istilah pengetahuan yang sangat dipahami, dialami, dan dapat diterapkan ke dalam masalah-masalah di dunia nyata. Pihak-pihak yang telah menyetujui tujuan, keefisiensian dalam mencapai tujuan akan dianggap sebagai nilai lebih.

Performance (Kinerja)
    Performance mengacu pada kemampuan peserta didik untuk menggunakan dan mengaplikasikan kompetensi baru yang telah dicapainya. Secara historis, teknologi pendidikan selalu memiliki komitmen khusus untuk hasil. Teknologi pendidikan dicontohkan dengan instruksi terprogram yaitu proses pertama yang akan diberi label “teknologi pendidikan”. Materi instruksi terprogram dinilai sejauh mana pengguna teknologi pendidikan dapat melaksanakan tujuan akhir setelah adanya instruksi. Tujuan akhir dibentuk dalam hal kondisi sebenarnya dimana orang dilatih atau dididik, mereka dinilai menurut seberapa baik mereka berfungsi dibawah kondisi ini.

Creating (menciptakan)
     Creating mencakup berbagai macam aktivitas, tergantung pada pendekatan design yang digunakan. Pendekatan desain bisa berkembang dari pola pikir pengembang yang berbeda seperti estetika, ilmiah, teknik, psikologis, prosedural atau sistematis yang bisa digunakan untuk menciptakan materi serta kondisi yang diperlukan untuk pembelajaran yang efektif.

     Proses perancangan dan pengembangan dipengaruhi oleh berbagai macam teknologi digital dan analog untuk menciptakan materi pembelajaran dan lingkungan belajar. Yang diciptakan bukan hanya materi pembelajaran dan lingkungan belajar sekitar, tetapi juga alat-alat yang mendukung sebagai database untuk managemen pengetahuan.

Using (Pemanfaatan)
    Unsur ini mengacu pada teori dan praktek untuk membawa peserta didik berhubungan dengan kondisi dan sumber belajar. Dengan demikian, pemanfaatan merupakan pusat tindakan, dimana solusi mengatasi masalah. Pemanfaatan dimulai dengan penyeleksian proses serta sumber-sumber materi dan metode yang tepat, baik dilakukan oleh peserta didik maupun seorang pengajar. Penyeleksian yang baik didasarkan pada evaluasi materi untuk menentukan apakah sumber-sumber yang ada itu cocok untuk para peserta serta tujuan yang ditetapkan atau tidak.

     Kemudian, pertemuan peserta didik dengan sumber belajar terjadi dalam beberapa lingkungan yang mengikuti beberapa prosedur, dan sering dibawah bimbingan seorang instructor, dimana perencanaan  dan pelaksanaan sesuai dengan label pemanfaatan. Jika sumber daya melibatkan media asing atau metode, kegunaan mereka dapat diuji sebelum digunakan.

    Dalam pendekatan system, tim perancang juga akan bertanggung jawab terhadap perubahan managemen, mengambil tahapan-hahapan untuk setiap perkembangan yang meyakinkan stakeholder dan pengguna untuk menerima, mendorong, dan menggunakan hasil akhir produk..


Managing (Pengelolaan)
    Salah satu tanggung jawab profesional bidang teknologi pendidikan adalah tugas mengelola  media dan proses pengembangan pembelajaran dalam skala yang lebih rumit dan besar. Sebagai contoh, program pendidikan jarak jauh yang berbasis pada pengembangan teknologi informasi dan komunikasi (ICT), teknologi pendidikan terlibat dalam pengelolaan sistem pengiriman, yang memerlukan langkah-langkah pengendalian mutu untuk memantau tindakan dan hasilnya untuk perbaikan secara berkelanjutan dalam proses pengelolaan (manajemen).

     Dalam semua fungsi managerial, ada beberapa subfungsi managemen personal dan informasi yang berkenaan dengan masalah-masalah pengorganisasian pekerjaan dan perencanaan serta pengawasan proses informasi. Pengelolaan juga memerlukan program evaluasi. Dalam pendekatan system juga memerlukan langkah-langkah pengontrol kualitas untuk memantau hasil guna kelanjutan proses pengelolaan.

Appropriate (Tepat)
     Istilah tepat dimaksudkan menerapkan proses dan sumber yang cocok untuk tujuan yang dimaksud, Istilah “Teknologi yang tepat guna” digunakan secara luas secara di dunia internasional di bidang pengembangan masyarakat untuk merujuk pada alat atau praktik yang merupakan solusi yang paling sederhana terhadap suatu  masalah. Konsep ini tumbuh dari gerakan lingkungan tahun 1970-an, dipicu oleh buku berjudul Small is Beautiful (Schumacher, 1975), di mana istilah itu diciptakan.

     Dalam hal ini, teknologi yang tepat guna  adalah mereka yang terhubung dengan pengguna dan budaya lokal dan berkelanjutan sampai keadaan ekonomi lokal. Keberlanjutan ini sangat penting dalam pengaturan negara-negara berkembang, untuk memastikan bahwa solusi tersebut menggunakan sumber daya dengan hati-hati, meminimalkan kerusakan lingkungan, dan akan tersedia untuk generasi mendatang.

     Standar profesional AECT telah mengakui bahwa ketepatan memiliki dimensi etika. Sebuah praktek atau sumber daya dikatakan tepat jika ia cenderung mampu menghasilkan suatu hasil. Hal ini mengindikasikan sebagai suatu kriteria efektivitas atau kegunaan untuk mencapai tujuan yang dimaksud. Sebagai contoh, sebuah permainan simulasi berbasis komputer tertentu mungkin akan dipilih oleh seorang guru ilmu sosial jika pengalaman masa lalu mampu mampu mendorong jenis diskusi yang dimaksudkan. Ini akan dinilai tepat dalam hal kegunaan.

     “Ketepatan” kadang-kadang digunakan sebagai upaya untuk menyensor buku atau bahan instruksional lainnya. Singkatnya, pemilihan metode dan media harus dibuat atas dasar “praktek terbaik” yang dapat diterapkan pada situasi tertentu.

Technological (teknologi)
     Dalam istilah leksikografi, tidak diinginkan menggunakan kata teknologi dalam definisi teknologi pendidikan. Dalam hal ini, penggunaan itu dibenarkan karena teknologi adalah sebuah istilah singkat yang mendeskripsikan sebuah pendekatan aktivitas manusia berdasarkan definisi teknologi yaitu “sebagai aplikasi ilmiah yang sistematis atau pengetahuan lain yang diatur untuk tujuan praktek” (Galbraith, 1967, hal. 12). Teknologi merupakan cara berfikir yang diringkas secara rapi dalam satu kata. Akan lebih janggal jika menguraikan konsep teknologi dalam definisi baru dari pada hanya menggunakan istilah singkatan.
Istilah mengubah prosses dan sumber. Yang pertama, mengubah proses, ada proses non teknologi yang dapat digunakan dalam merencanakan dan menerapkan instruksi, seperti proses pembuatan keputusan oleh guru setiap hari yang sungguh dapat berbeda dari mereka yang dianjurkan di bidang ini.  Yang kedua, istilah juga mengubah sumber, hardware dan software yang diperlukan dalam mengajar yaitu gambar, video, audiokaset, satelit, program computer, DVD, dan sebagainya. Ini merupakan aspek teknologi pendidikan yang paling diketahui oleh masyarakat.

 Process (Proses)
     Sebuah proses dapat didefinisikan sebagai serangkaian kegiatan yang diarahkan untuk suatu hasil tertentu. Teknologi pendidikan sering menggunakan proses khusus untuk merancang, mengembangkan, dan memproduksi sumber belajar, termasuk dalam proses yang lebih besar pengembangan instruksional.
Resource (Sumber Daya)
Sumber belajar adalah pusat untuk identitas lapangan. Kelompok sumber daya telah berkembang dengan inovasi teknologi dan pengembangan pemahaman tentang bagaimana alat-alat teknologi dapat membantu peserta didik. Sumber daya dapat berupa manusia, peralatan, teknologi, dan materi yang dirancang untuk membantu peserta didik. Sumber daya dapat mencakup teknologi tinggi sistem TIK, sumber daya masyarakat seperti perpustakaan, kebun binatang, museum, dan orang-orang dengan pengetahuan khusus atau keahlian. Mereka termasuk media digital, seperti CD-ROM, situs Web dan WebQuests, dan sistem pendukung elektronik kinerja (EPSS). Dan mereka termasuk media analog, seperti buku dan materi cetak lainnya, rekaman video, dan bahan audiovisual tradisional.

2 komentar:

  1. Lucky Club Casino Site - LOUDLE
    Lucky Club Casino is luckyclub.live the new name in the Luckyland casino brand. They bring their very own Vegas style to your home with ‎Lucky Club Casino · ‎Lucky Club Casino · ‎Lucky Club Casino · ‎Lucky Club Casino

    BalasHapus
  2. Casino and Hotel - MapyRO
    Find casinos, motels, and other lodging near Casino and 전라남도 출장마사지 Hotel 삼척 출장안마 in Henderson, 광주광역 출장안마 NV. Casino Resort 김제 출장안마 in Sunrise Manor, CA; Casino and Hotel in Santa Barbara 남원 출장마사지

    BalasHapus